Meng"Korban"kan Sesama

A really really bad day

(Foto: A Really Bad Day)

Rasa sakit, sedih, dan pahit terkadang mewarnai kehidupan kita. Kita tidak tahu kapan itu akan datang, dan tentunya tidak mengharapkan semuanya itu.

Apa yang dilakukan ketika kita dihadapkan pada situasi ini? Kebanyakan dari kita kesal, marah, dan berujung dengan melepaskan semuanya itu ke sesama, barang ataupun alam.

Mungkin kita berpikir, karena begitu penatnya otak kita sehingga pihak lain harus mengerti dan memaklumi.


Mari kita coba telusuri dari pandangan yang sebaliknya, bagaimana jika kita memiliki hari yang menyenangkan, mendapatkan hadiah, lulus ujian, atau dibelikan sesuatu, dan tiba-tiba teman/keluarga kita datang kepada kita dengan marah-marah dan penuh kekesalan, bagaimana reaksi kita? Apakah kita tetap akan senang?

Kebanyakan jawabannya mungkin tidak, karena kita ini makhluk yang mudah simpati, dan karena itu juga kita secara otomatis akan terpengaruh dengan kekesalan/kemarahan orang dekat kita dan akan berusaha menghiburnya.

Semuanya ini baik, tapi mungkin lebih disadari bahwa meng "korban" kan orang lain dengan kekesalan dan kemarahan kita akan berdampak negatif baginya karena kebaikan hatinya untuk berusaha mengerti keadaan kita.

Jadi, alangkah baiknya jika kita berusaha untuk tidak meng "korban" kan orang lain dengan kekesalan/kemarahan tetapi lebih meng "korban" kan mereka dengan kesenangan dan kebahagiaan. Meng"Korban"kan Sesama via @Kutipan_AndaTweet this!

2 comments:

  1. tulisannya bagus.. meberikan inspirasi..

    ReplyDelete
  2. Terima kasih. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

    ReplyDelete