Saya pernah membaca cerita di salah satu buku. Singkatnya dalam gcerita itu dijelaskan tentang seorang guru yang bijaksana dalam mendidik. Bahkan ketika anak didiknya berada di ranking terakhir dari 35 murid di dalam kelas itu. Ia tidak menghukumnya baik dengan sanksi tindakan atau celaan. Ia memuji murid tersebut, "kamu murid yang begitu baik sehingga membiarkan teman-temanmu berada di ranking atas. Tindakanmu menginspirasi saya, tapi bayangkan kalau rankingmu lebih baik, mungkin bukan aku saja yang terinspirasi". Sang guru tidak menghukumnya atau membenarkan apa yang ia lakukan, tapi justru melegakannya bahwa akan ada kesempatan untuk berbuat lebih baik.
Begitu pun kita, jangan terlalu sering menghukum diri oleh kesalahan. Daripada itu terimalah sebagai sebuah proses pembelajaran, dan jadilah seperti guru itu yang mengingatkan diri tentang ada hasil yang lebih baik setelahnya jika kita berusaha lebih baik. Namun jangan pula membenarkan kesalahan dengan menganggap kita telah melakukan yang terbaik, karena itu hanya akan menghentikan proses pembelajaran.
Bukankah kesalahan adalah bagian dari proses keberhasilan jika kita terus bertindak, dan menjadi hasil gagal ketika kita berhenti padanya
No comments:
Post a Comment