Seperti gambar ini, banyak orang yg 'memakai topeng' dan menyembunyikan perasaan ataupun pikirannya.
Lagi sedih tapi pura-pura senang.
Kenyataannya tahu tapi pura-pura tidak tahu.
Lagi gelisah tapi pura-pura seolah-olah tidak apa-apa
Berbagai alasan mengapa mereka melakukannya?
- Malu
- Ingin disukai
- Tidak ingin melibatkan orang dalam masalah pribadi
- Ada maksud tersembunyi
- Dll
Seperti topeng yg biasa dipakai dalam pertunjukan sirkus, 'topeng' yang sering kita pakai pun bisa rusak suatu saat.
Mungkin tidak rusak secara wujud riil nya tapi rusak dalam arti Anda tidak dapat mempertahankan keutuhan 'topeng' itu lagi.
Maksudnya adalah orang mulai melihat siapa sebenarnya kita, jika dulunya kita baik tapi semakin lama kita berubah menjadi jahat, maka itu menandakan 'topeng' Anda sudah mulai 'rusak'.
Jadi akankah lebih baik jika kita tidak 'memakai topeng'?
Belum tentu.
Bagaimana jika memang sifat asli seseorang memang jahat dan dia tidak 'memakai topeng' membuat dia menyakiti banyak orang?
Jika memang 'topeng' itu merubah seseorang jahat menjadi baik. Apa salahnya dia 'memakai topeng'.
Dengan catatan dia harus terus 'memakai topeng' itu. Karena dengan membiasakan diri berbuat baik (walaupun dengan 'memakai topeng' awalnya) maka lama kelamaan dia akan berubah jadi baik.
'Pakailah topeng' jika itu untuk kepentingan sesama, 'lepaskanlah topeng' jika itu hanya untuk kepentingan Anda.
Tweet this!
No comments:
Post a Comment