Terima Kekurangan Diri Dengan Membaca Ini
Seorang pemuda penjaga rumah peristirahatan tuan tanah menemukan 2 buah ember yang akan digunakannya untuk menimba air di kaki bukit. Sudah jadi rutinitasnya setiap hari untuk melakukan kegiatan ini.
Ember itu terbuat dari kayu yang sama, dan berukuran sama. Namun salah satu ember mempunyai lubang kecil di sisinya. Pemuda itu pun rajin memetik bunga di sepanjang jalan untuk di taruh di vas bunga. Tuan tanah begitu senang, karena setiap hari ada bunga harum yang segar untuk dinikmati.
Sore itu si ember yang berlubang mengeluh ,"Wahai tuanku, aku merasa sedih ?".
"Mengapa ?", balas Si Pemuda.
"Lihatlah aku ini berlubang, setiap kali kau mengambil air di danau. Aku tidak bisa memberikan sepenuhnya untukmu. Padahal engkau bersusah payah mendaki dan menuruni bukit untuk ini. Tidak seperti ember satu lagi yang tidak berlubang. Ia selalu bisa memberimu sepenuhnya air itu, sesuai dengan jerih payahmu".
Lalu pemuda itu tersenyum ,"Engkau selalu bersamaku, lihat tuan tanah kita itu tersenyum setiap kali memandangi bunga yang ku petik. Oleh karena itu juga aku masih bekerja disini. Bunga-bunga indah itu aku dapatkan di setiap jalan, di bagian kiri ku, dimana engkau ku letakkan. Air yang menetes darimu menyuburkan bibit bunga di sepanjang jalan, sehingga aku tidak perlu bersusah payah merawat bunga-bunga itu. Jadi janganlah engkau bersedih wahai emberku, karena sesungguhnya itu bukanlah kekuranganmu".
Seringkali kita selalu berfokus pada kekurangan diri, ini pun mengecilkan hati. Dari perumpamaan ember berlubang di atas, kita tahu, bahwa sudut pandang positif bahkan memberikan banyak manfaat yang luar biasa.
Terima Kekurangan Diri Dengan Membaca Ini via @Kutipan_AndaTweet this!
No comments:
Post a Comment