Dua Makna Ulang Tahun Yang Sebenarnya
(Foto: mayoom ~)
Sebelumnya, terima kasih atas dukungan Anda selama setahun ini bersama Kutipan Anda. Tanpa support dari Anda, Kutipan Anda tidak dapat sampai seperti sekarang ini.
Di blog pertama ini, saya ingin bagikan beberapa hal yang saya pelajari selama satu tahun dengan Kutipan Anda:
#1. Jika Anda berniat baik tapi tidak dilakukan sama saja seperti tidak berniat baik.
Saya memiliki niat untuk melayani sesama sudah dari dua tahun yang lalu, tetapi niat hanya tinggallah niat. Saya mempunyai dalih bahwa saya tidak tahu bagaimana caranya memulai. Itu merupakan alasan yang saya pakai untuk menutupi kemalasan saya untuk bertindak. Sampai suatu hari, saya dihadapkan dengan hari yang sangat sibuk dan diakhiri dengan berbaring di kamar tidur. Saya mulai berpikir, apakah kesibukan saya ini menguntungkan orang lain? Apakah memberikan kebahagiaan pada saya dan sesama? Saya kaget ketika semua jawaban terhadap pertanyaan saya adalah tidak. Kesibukan saya hanyalah seperti rutinitas yang tidak jelas dampaknya untuk apa. Saya yakin kita semua memiliki niat yang baik, tetapi terkadang karena rutinitas yang begitu padat, kita lupa untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Realisasikan niat baik Anda dan Anda akan lihat hasilnya nanti.
Sejak saat itu, saya memulai wadah Kutipan Anda sampai sekarang ini.
#2. Harapan itu membutuhkan lebih dari Satu hari.
Seperti manusia pada umumnya, saya menginginkan akun Twitter ini untuk mempunyai dampak dan merambah banyak orang dari hari pertama mulai. Tetapi pada kenyataannya, hari pertama hanya beberapa followers bertambah, terus besoknya bertambah dua followers. Saya tidak melihat adanya perubahan signifikan. Terus saya pun berpikir mengapa saya hanya terpaku pada jumlah followers? Jika memang hanya satu follower yang saya bisa layani bukankah itu masih lebih baik daripada hanya melakukan rutinitas yang tidak melayani siapa-siapa?
Kita sering menjadi tidak sabar dan kesal terhadap perbuatan baik kita yang sepertinya tidak berdampak atau tidak dihargai. Tetapi perlu diingat jika kita berpikir seperti itu, ada yang salah dengan motivasi/harapan kita. "Harapan kita itu seharusnya dimulai dengan me - bukan di -." Melayani bukan dilayani, menghargai bukan dihargai, membantu bukan dibantu, dsb. Kita harus melihat di - itu sebagai hadiah bukan sebagai tujuan.
Saya harap kita sama-sama belajar melalui post pertama ini. Kue ulang tahun di foto ini saya dedikasikan untuk Anda semua.
Sekarang Giliran Anda
Cara yang paling gampang untuk memulai melayani sesama adalah dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda dengan menggunakan tombol "like" atau "tweet this" di bawah. Selanjutnya, saya ajak Anda untuk bersama-sama menjawab:
Niat baik apa yang Anda miliki tetapi terus tertunda untuk dilakukan karena rutinitas Anda? Mengapa Anda belum melakukannya?
Kirimkan jawaban Anda di kolom komentar di bawah ini. Tweet this!
Topik
Kebiasaan baik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kutipan Anda, "Congrats" utk lahirnya blog ini teriring sebuah doa yg dikutip dari penulis Abu Aufa :
ReplyDelete"Ya Allah...
... jadikan pula setiap kata yang lahir dari pena kami bagaikan indahnya taman bunga di musim semi; Pelipur sedih, peredup duka di hati
Bimbinglah pena-pena ini agar selalu membawa pencerahan;Hingga setiap kata yang terlahir hanya bertutur kebenaran;Kalimat yang terangkai pun memberikan kesejukan serta kedamaian.
Jauhkanlah ujung pena ini dari keinginan untuk melahirkan sanjungan;Hindarkan pula dari menyakiti hati setiap insan; Ajarkanlah kami agar kata yang tergores hanyalah lahir dari kerendahan hati.Keinginan untuk berbagi kebaikan kepada seluruh penghuni langit dan bumi.
/lym 09/06/2011
Terima kasih atas doanya, memang benar manusia penuh ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, jika Bapak berkenan. Saya meminta Bapak untuk mengingatkan saya jika tulisan saya kurang berkenan. Terima kasih sekali lagi.
ReplyDelete